ads

» » Pembangunan Pelabuhan Patimban Subang Dimulai Akhir Bulan Maret 2018

SUBANG, Lampusatu.com,- Deputi III Bidang Kordinator Insfraktruktur Kementrian Kemaritiman RI Dr. Ir. Ridwan Djamaludin mengunjungi lokasi pembangunan pelabuhan internasional Patimban di Kecamatan Pusakanagara, untuk meninjau kesiapan proses pembangunan pelabuhan patimban Rabu, (17/1/18), yang rencananya  akan dimulai akhir bulan Maret 2017 mendatang.

Kedatangan rombongan kementrian ini pun disambut baik oleh Bupati Subang Hj.Imas Aryumingsih, Kepala Satuan Kerja Pelabuhan Patimban Kementerian Perhubungan Pusat  Anwar, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Udit, dan  jajaran unsur muspika setempat.

Deputi III Bidang Kordinator Insfraktruktur Kementrian Kemaritiman RI Dr. Ir. Ridwan Djamaludin mengungkapkan,
tujuan inti berkunjung ke laut Patimban untuk melakukan peninjauan sampai mana proses pembangunan pelabuhan patimban internasional.

"Selain itu kedatangan kami juga dalam rangka mempersiapkan investor asing dari Jepang dan menentukan siap tidaknya masyarakat dan Pemerintahan Daerah terkait adanya pembangunan pelabuhan internasional ini,"ungkapnya.

Selain itu,  Ridwan mengatakan, melalui kunjungan ini bisa mengetahui ada tidaknya komplain dari masyarakat.

Sementara menurut Bupati Subang Hj. Imas Aryumningsih  menjelaskan,  perkembangan pembangunan pelabuhan patimban tersebut sudah sangatlah siap. Berbagai proses tahapan pembangunanya diklaim siap.

"Untuk para investor sendiri,  kami telah sedakan sesuai zona-zonanya," kata Imas.

Mengenai pembebasan lahan, lanjut Imas,  selain sudah ada tanah Hak Guna Usaha (HGU) dan  milik Pemerintah Daerah. Pemkab juga sudah mempersiapkan data lahannya serta telah dilaksanakannya sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak.

"Jadi kita tinggal menuggu appraisal penentuan harganya berapa, dan mengenai harga kita berharap masyarakat mendapat ganti untung bukan ganti rugi,"harapnya.

Imas juga menegaskan, bahwa Pemerintah sudah mengeluarkan Perbub terkait kepemilikan tanah.

"Sehingga tidak boleh dipindahkan tangankan agar tidak ada hal yang menyulitkan kedepannya,"tegasnya.

Kepala Saker Pembangunan Patimban Kementrian Perhubungan Anwar mengatakan, proses pembangunan pelabuban patimban sedang berjalan dan pencanangan pelabuban patimban dimulai akhir bulan maret 2018.

"Tahapan-tahapan pelaksananaan pelabuhan sudah berjalan dan tidak ada masalah, dana pinjaman tahap awal dari JICA sudah masuk dan pendanaan pembebasan akan di biyayai APBN," ungkapnya.

Setelah memberikan penjelasan dari
Saker Pembangunan, kemudian semua rombongan meninjau tempat yang akan menjadi lokasi pembangunan. Kemudian menaiki perahu Polair untuk melihat luas laut yang akan menjadi pelabuhan.

Kunjungan inipun  sekaligus agenda NHK TV yaitu salah satu TV Jepang yang nantinya akan ditayangkan secara eksklusif di TV tersebut.

Seperti diketahui,  sebelumnya Plt Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bay M. Hasani, mengungkapkan di tahap pertama fase 1 Pelabuhan Patimban memiliki terminal peti kemas 430 x 300 meter dari total panjang dermaga 4.320 meter.

Sedangkan lapangan peti kemas memiliki luas 35 hektar dengan kapasitas 250.000 TEUs dari total 3,75 TEUs.

Terminal kendaraan juga mampu menampung hingga 218.000 unit mobil Completely Build Up (CBU) dari total 600.000 CBU. Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase pertama ditargetkan selesai di 2019.

Selanjutnya, di tahap pertama fase kedua terminal peti kemas diperluas menjadi 1.740 x 35 meter dari total panjang dermaga 4.320 meter. Sedangkan lapangan peti kemas seluas 66 hektar dengan kapasitas 3,5 juta TEUs dari total 3,75 TEUs.

Terminal kendaraan juga mampu menampung hingga 382.000 CBU dari total 600.000 CBU. Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap pertama fase kedua ditargetkan selesai di 2023. Tak berhenti di situ, pembangunan Pelabuhan Patimban dilanjutkan ke tahap 2 dan 3.

"Tahap 1 ada fase 1 dan 2. Setelah selesai ada tahap 2 dan 3," kata Bay dalam jumpa pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Pembangunan Pelabuhan Patimban dibiayai oleh pinjaman Jepang melalui Japan International Coorporation Agency (JICA) sebesar US$ 1,03 miliar, dan pendanaan dari dalam negeri sebesar US$ 90 juta. Pinjaman dari JICA sebesar US$ 1,03 miliar akan dicairkan dalam beberapa tahun hingga 2023.

"Pembiayaan berasal dari pinjaman Jepang melalui JICA total US$ 1,03 miliar atau Rp 13,7 triliun. Rupiah murni US$ 90 juta atau Rp 1,19 triliun," kata Bay.

Dokumen studi proyek Pelabuhan Patimban yang terdiri dari Pra Feasibilty Study (FS), AMDAL, Rencana Induk Pelabuhan (RIP), serta penetapan lokasi sudah selesai dipenuhi. Sedangkan studi ANDAL dan LALIN tengah dipersiapkan bersama dengan studi konsesi.

"Proses dokumen Pra FS, FS, AMDAL, RIP selesai disusun," ujar Bay. (Galih Andika/Rlz/R1/16)***

Ket.Gambar : Deputi III Bidang Kordinator Insfraktruktur Kementrian Kemaritiman RI Dr. Ir. Ridwan Djamaludin didampingi Bupati Subang Hj. Imas Aryumingsih dan Kepala Satker Pembangunan Patimban Anwar saat mengunjungi lokasi pembangun an pelabuhan internasional Patimban di Kecamatan Pusakanagara, untuk meninjau kesiapan proses pembangunan pelabuhan patimban Rabu, (17/1/18).

Lampu Satu

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama