Top Dah.. Melalui Planetarium, Ilmuan Muda Indonesia Menyajikan Wisata Sains
SUBANG, - Ditengah hiruk pikuk keramaian acara Hut ke-71 Bulan Dirgantara TNI AU, Ilmuan Muda Indonesia (IMI) jauh-jauh dari kantor pusatnya di Cilandak, Jakarta Selatan, menyajikan wisata edukasi sains secara gratis kepada para anak-anak pelajar Paud/TK, SD, hingga SMP yang dipusatkan di Hanggar Lanud Suryadarma, Kalijati, Subang.
Nampak ratusan anak-anak duduk berbaris rapi ditemani gurunya menunggu panggilan dari crew, untuk masuk bergantian ke planetarium berbentuk setengah bulat berwarna hitam.
Planetarium itu menampilkan video visual bak dimensi, yang membuat si anak merasa benar-benar berada diluar angkasa. Dengan kapasitas 60 orang, anak-anak diberikan waktu didalam selama 15 Menit.
Sesekali terdengar teriakan keras di dalam planetarium, sebagai bentuk takjub anak-anak melihat film visual yang menyajikan semua fenomena galaksi yang terjadi.
Tak hanya itu, disamping planetarium IMI telah menyediakan patung astronot yang membuat para pelajar bahkan masyarakat umum bisa mendokumentasikan sepuasnya. Itu dilakukan dengan berfoto hingga selfie.
Menurut Zaky Zakaria Operation Manager didampingi Kapten Iding Kaurpenpasum Pen Lanud SDM
mengatakan, jika planetarium merupakan media pendidikan atau menyajikan pertunjukan atau peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit.
Dimana setiap pelajar, diajak mengembara dijagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta. Seperti contoh proses bintang- bintang itu muncul di alam jagat raya dan masih banyak lagi yang lainnya.
Hal itu tentunya berkaitan dengan ilmu sains, yang menekankan apapun pada sebuah proses dari pada produk.
"Melalui planetarium ini, ilmu sains dikenalkan sejak dini kepada anak-anak untuk melatih cara berpikir dan agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan gejala peristiwa dari benda-benda tersebut," kata Zaky saat ditemui redaksi lampusatu.com .
Sains juga kata Zaky, melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar.
" Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari," paparnya.
Ia menyebut, IMI untuk pertamakalinya datang ke Kota Subang untuk ikut serta memeriahkan bulan dirgantara Hut ke-71 TNI AU di Lanud Suryadarma.
Namun, animo dari para pelajar dari hari pertama Sabtu (15/4) sangatlah luar biasa banyak.
"Total kunjungan dibatasi oleh Lanud Suryadarma, namun tercatat sampai hari kedua Minggu (16/4), jumlah rombongan anak-anak pelajar sebanyak 2600 anak. Kalau kami sih ingin waktunya ditambah jadi seminggu, " Harap Zaky.
Perlu diketahui, lanjut Zaky, jika IMI saat ini berbentuk Perseroan Terbatas (PT) bukanlah yayasan. Dengan memposisikan sebagai socioentrepreneur.
"Jadi kalau ada yang mau meminta kami datang untuk mengedukasi anak-anak mengenai ilmu sains kami pasti datang. Kalau biasanya setiap anak wajib membayar sebesar Rp. 60 Ribu dengan waktu proses belajar selama 45 menit. Nantinya uang itu, kami putarkan kembali untuk keperluan operasional dan lainnya, " jelasnya.
Namun sistem masuk bayar itu tidak berlaku kata Zaky, jika memang para peserta didiknya memang benar-benar tidak mampu.
"Kami biasanya bagi anak-anak tidak mampu dibiarkan masuk secara gratis. Kalaupun ada panggilan, untuk pelaksana hanya diperkenankan biaya transportasi kami saja, " tutupnya. (R1/16)***
Ket. Gambar Para pelajar menikmati Wisata pendidikan sains planetarium di Hanggar Lanud Suryadarma, Kalijati Subang Minggu (16/4).