Sekda Jabar, Iwa : Pembangunan Pelabuhan Internasional Mahasiswa Harus Kuasai Empat Hal ini
SUBANG, - Diera persaingan global saat ini, tantangan besar mengambil sebuah peluang usaha atau pekerjaan, sesuatu yang tak bisa dielakan lagi. Seperti halnya, Kota Subang yang tak lama lagi memulai pembangunan pelabuhan internasional , di Kecamatan Pusakanagara.
Dimana , pelabuhan internasional di Subang bagian utara tersebut, digadang-gadang akan menyerupai pelabuhan tanjung priuk di Jakarta, yang saat ini sudah mengalami over capacity (Kelebihan Kapasitas).
Menyikapi hal tersebut, faktor Sumber Daya Manusia (SDM) lah tentunya yang paling dominan untuk disiapkan oleh Pemerintah Daerah. Salah satunya, kaum intelektual yakni generasi muda dari kalangan mahasiswa untuk dilahirkan menjadi manusia-manusia unggul yang siap bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat, Dr Iwa Karniwa SE, peran mahasiswa dalam pembangunan daerahnya memiliki posisi yang sangatlah strategis. Sedikitnya ada empat hal yang perlu disiapkan oleh mahasiswa Subang untuk menghadapi beroperasinya pelabuhan patimban berkelas Internasional tersebut.
Pertama, mahasiswa perlu belajar bahasa Inggris, di era globalisasi ini kebutuhan akan bahasa inggris ini nyata-nyata sangat penting. Era globalisasi mahasiswa ditekankan untuk beradaptasi pada tatanan kehidupan yang baru.
Dimana bahasa Inggris yang digunakan sebagai bahasa Internasional bukan hanya dipelajari tetapi dijadikan sebagai kebutuhan.
"Melalui kemampuan berbahasa inggris, agar mahasiswa-mahasiswi di seluruh perguruan tinggi di Subang mampu bersaing dengan SDM dari dari berbagai Negara lainnya. Terpenting, bisa berkomunikasi secara mahir bahasa asing dengan baik," kata Iwa dalam acara seminar yang di gagas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Subang (BEMSS) bertajuk peran Pergerakan Mahasiswa dalam Pembangunan Daerahnya, pada Sabtu (29/4), di Kampus STKIP Subang.
Kedua, tak kalah penting kata Iwa, mahasiswa perlu menguasai disiplin ilmu teknologi informasi. Dimana, hal tersebut berperan sangat penting.
"Dengan menguasai teknologi dan informasi, mahasiswa memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global. Di era globalisasi, tidak menguasai teknologi informasi identik dengan buta huruf. Kemampuan TI dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar,"Ujarnya.
Penekanan penting kata dia, akan memaksimumkan sumber daya manusia di semua sektor, berarti kita akan membutuhkan sistem komunikasi yang sangat efektif.
Selain itu ketiga, lanjut Iwa, Mahasiswa saat ini menjelang pembangunan pelabuhan patimban mulai konsen berwirausaha. Lakukan dari hal-hal yang terkecil, untuk belajar menjadi mandiri dan menjadi pengusaha.
Sehingga kali ini, Mahasiswa perlu merubah mindsetnya . Yang tadinya berpikir menjadi seorang pekerja, namun keluar keinginan baru untuk menciptakan lapangan pekerjaan di Kota Subang , khususnya diareal pelabuhan yang akan dibangun nanti.
"Dari mulai sekarang saya mengajak agar seluruh mahasiswa berwirausaha. Tangkap peluang yang ada, tanpa banyak pikir lakukan dan berusaha. Jadilah manusia yang unggul, " tegasnya yang disambut tepuk tangan para peserta seminar.
Terakhir keempat kata Iwa, mahasiswa harus mencari jaringan yang seluas-luasnya. Terutama dengan perusahaan-perusahan manapun.
"Dalam hal ini Mahasiswa harus pro lebih aktif menggali informasi. Dan biasanya perguruan tinggi juga berusaha terus menjalin kerjasama dengan perusahaan -perusahaan lainnya untuk menyerap lulusan-lulusannya di dunia kerja, " jelasnya.
Terlepas dari itu, Iwa juga membahas mengenai sejauh mana Pemprov Jabar mengawal regulasi pembangunan pelabuhan patimban tersebut.
Iwa mengungkapkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar terus membantu pemerintah pusat dalam proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang.
Pelabuhan ini menjadi salah satu proyek strategis nasional yang berada di wilayah Jawa Barat. Sejauh ini kata dia, progres pembangunan Pelabuhan Patimban mulai signifikan. Pemprov Jawa Barat telah merampungkan Penetapan Lokasi (Penlok) pembangunan Pelabuhan Patimban serta wilayah sekitarnya.
"Draf keputusan penlok sudah ditanda tangani Pak Gubernur (Ahmad Heryawan) . Ditetapkan pengadaan tanah sarana penunjang dan jalan akses ke Pelabuhan Patimban Subang.
Iwa menyebutkan dari hasil penetapan lokasi yang dilakukan terdapaf lima desa di Kecamatan Pusakanagara dan satu desa di Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang yang akan digunakan dalam proyek tersebut.
Karenanya setelah penlok dan amdal diselesaikan, pemerintah bersiap mengupayakan pembebasan lahan.
"Setelah Panlok dan Amdal (Analisa Dampak Lingkungan) selesai, kemudian langkah berikutnya pembebasan lahan," jelasnya.
Pihaknya dan Pemerintah Kabupaten Subang akan mendata lahan-lahan yang harus dibebaskan. Diharapkan proses ini juga bisa dengan mudah dilakukan. Mengingat, pada proyek-proyek besar, pembebasan lahan kerap menjadi masalah utama yang menghambat kelancaran pembangunan.
"Kepada semua pihak jangan ada yang mengganggu pembangunan Pelabuhan Patimban, dan jangan ada spekulan tanah yang dapat menghambat proses pembangunan pelabuhan," tutupnya. (Galih Andika) ***
Ket. Gambar : Saat Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengisi seminar BEM Se-Subang Sabtu (29/4), di Kampus STKIP, Subang.